RSS
Menulis adalah sebuah ungkapan perasaan. Walaupun bibir tak mampu berucap namun tulisan mampu mengungkap. Siap-siaplah menjadi tokoh utama dalam cerita Khayalan Siswa Bejo

~.~ Cintaku Harapanku ~.~

          hari ini ulang tahun nya yang ke 17, rasanya aku ingin melangkahkan kaki ku keluar dari tempat ini untuk menghadiri pesta ulang tahunnya. namun kurasa tak mampu tuk lakukan itu. aku yang kini tengah berbaring di tempat tidur. hanya mampu membuka laptopku dan mengirim ucapan "happy b'day" di wall facebooknya. 
aku orang yang mencintainya. aku yakin dia tahu hal itu, namun entahlah dengan perasaan dia padaku. 

namun perasaan itu tak mampu ku lanjutkan untuk tetap dekat bersama dia. 3 tahun lebih aku mengenalnya, dan 3 tahun lebih aku selalu bersamanya. menjalani masa-masa remajaku, tertawa bersama, menangis bersama. seketika aku tahu, aku tak mungkin lagi mengikuti kata hatiku untuk selalu dekat.
      aku yang tak ingin ungkapkan keadaanku, aku lebih memilih agar ia tak tahu tentangku lagi. kata ibu, dia selalu bertanya tentangku. namun aku benar-benar tak mau dia tahu dengan kenyataanku. 
   sudah 3 bulan aku berbaring di ranjang Rumah Sakit. aku yang semakin hari ingin melupakannyapun tak mungkin rasanya untuk itu. 3 tahun aku bersama-sama kenangan yang melekat tak mungkin ku lupakan dengan mudahnya. 
   
aku tertidur sambil memandangi langit-langit rumah sakit, aku teringat kejadian beberapa bulan yang lalu. malam itu, terakhir kalinya aku bertemu dengan dia. 
     Aku sangat ingat, ia menyukai seorang gadis yang sempurna. cantik, pintar, manis, dan tentunya orang yang tidak merepotkan sepertiku. aku sebagai orang yang mencintai dia tak mampu mendengar setiap patah kata yang keluar dari bibirnya mengenai gadis itu. 
   entah apa yang membuatku terlihat bodoh. akhirnya aku mengorbankan perasaanku demi melihat dia bahagia. perlahan aku mendekati gadis itu "Rani" namanya. andai saja aku mampu bisa berada di posisi rani .. namun tak mungkin terjadi. 
    Rani bukan orang baru yang aku kenal, dia adalah temanku saat aku duduk dibangku SMP. tak ada alasan untuk aku tidak menyetujui pilihannya.

"Ran, kamu tau Raffa ? dia sahabatku".. kataku mengawali pembicaraan dengan dia dihalam sekolah. "ya, aku tau, yang tinggi, putih, itu kan ?", jawab Rani.    
   "Yap ! benar!!... menurut kamu dia gimana ?", aku yang berharap dia tidak tertarik dengan Raffa ternyata salah. "semua tau dia kali Jess, dia ganteng pinter, hmmm i think perfect boy", jawab rani bersemangat. 

Entahlah saat itu aku tak mampu lagi berkata apapun, mereka saling menyukai. aku bersikap sebagai teman yang baik mencoba untuk menawarkan jasa mak Comblang. Of course dia mau... 
   aku ngenalin Raffa sama Rani secara  langsung dikantin, aku mencoba untuk tegar dan tentunya tetap tersenyum walau di balik itu semua hati ku menangis. akirnya mereka ngobrol bareng di kantin, aku yang gak kuat nahan tangis, pergi ke kamar mandi. 
     aku ingat saat itu aku menangis begitu sakit. ku keluarkan foto Raffa dan aku dari dompet. aku tersenyum namun begitu sakit. saktit. sungguh sakit... ku ingin teriak namun tak mampu..
 
Beberapa minggu setelah kejadian itu, hubungan mereka semakin dekat, sangat dekat. Saat itu seingatku malam minggu, tiba-tiba Raffa datang kerumahku dengan sepeda motornya. aku hafal betul suara Motor itu. aku bergegas turun dan melihat dia didepan rumah. aku menghampirinya, dia menarikku dan mengajaku untuk ikut dia malam itu. Entahlah kemana... 
   Karena motor yang dia kendarai seperti motor GP, aku diminta untuk tetap berpegangan. disana pertama kali aku memeluknya, disana pertama kali aku merasa dia milikku, dan disana pula aku merasa nyaman dan aman, tak ingin aku mengakhiri saat itu.. sampai sekarang aku masih ingat betul aroma parfum yang dia gunakan malam itu.
          aku tak ingin terlepas...

tapi itu tak berlangsung lama. akhirnya kita sampai disalah satu mall. "ngapain kita kesini..?", tanya ku pada raffa. tapi raffa hanya tersenyum tak menjawab. senyumnya membuat aku tak hawatir dan terasa tenang.
  Raffa memegang tanganku erat selama di mall. aku hanya terdiam, tak tahu harus bicara apa. tanganku basah lagi.. akhirnya kita sampai di salah satu toko Aksesoris. 
dia memakaikanku kalung yang sangat indah, dia memintaku untuk memilih. aku berdiri disebelahnya seolah menjadi seorang wanita yang sempurna didampingi laki-laki seperti dia. 
       Dia tak bicara apapun, hanya tersenyum sepulangnya dari mall itu. seingatku dia menghentikan laju motornya disalah satu warung bakso. "Ini untuk Rani, besok aku mau nembak dia Jess",  aku mendengar kata-kata itu seketika tersedak. sakit. kecewa, hancur. sedih. tak mampu berkata apapu. 
saat itu juga aku pergi dari hadapan raffa. aku berlari.., terdengar suara dia memanggilku. kencang sangat kencang. tapi aku tetap berlari... aku berlari entah kemana. suara raffa terdengar sangat jelas dan masih tengiang di telingaku "Ini untuk Rani, besok aku mau nembak dia Jess".......
    aku berlari dengan air mata di pipiku... 
cahaya mendekatiku. dan aku tak ingat apapun lagi...

seingatku baru satu bulan yang lalu aku tersadar sedang tertidur di Ranjang ini. kedua orang tuaku menangis bahagia namun penuh duka. saat itu aku membuka mata perlahan. aku tak mampu menggerakkan kaki ku. aku tak tahu apa yang terjadi, namun aku tak melihat ujung kakiku lagi.
   ibu memelukku erat, ayah mencium keningku.. "akhirnya Jessi sadar..". aku masih tak tahu apa yang terjadi. Ternyata aku sudah tertidur selama 2 bulan.
 satu hari setelah aku sadarkan diri, aku merasa hari itu panas. sangat panas, aku membuka selimut di tubuhku. aku terkaget melihat sebelah kaki ku hilang. 

aku syok sangat syooook... aku berteriak dan membuat kegaduhan, ibu yang tengah tertidur seketika bangun dan panink mendengar teriakanku. ibu memeluku. 
      saat itu aku tak ingin seorangpun tahu kadaanku. hingga hari ini, aku tak mau Raffa tahu tentang aku lagi. tu. aku tak bisa lagi bermain-main seperti biasa. aku tak mampu lagi berjalan.. aku tak mampu lagi bermain basket dengan Raffa. aku mengalami tekanan batin beberapa bulan. namun perlahan aku mampu menerima hal itu. 
 sampai saat ini aku tak tahu bagaimana kadaan Raffa dan cintanya. sampai saat ini aku tetap menyimpan perasaan cinta untuk Raffa.
  Dan cintaku hanyalah harapanku....seperti balon yang dilepaskan keudara.. bebas namun akan meledak ditengah jalan menuju angkasa...


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

4 komentar:

Unknown mengatakan...

Bagus sih...
Kisah nyata?
Kisahmu?
Perbaiki ejaan dan pnilisannya piit..
:)
Terus berkarya,i'll support everything u do...
╭( '̀⌣'́ )งː̖́

Othey arieska mengatakan...

hahahha thx alot pit :D give me insporation pls :)

Alviand mengatakan...

konsep ceritanya kerenn..
terus berkarya dan terus menulis.. ;)(y)

Othey arieska mengatakan...

makasih ayh :)

Posting Komentar